Wasiat Asy-Syahid
Dr. Abdullah Yusuf Azzam (1941–1989)
Beliau juga dikenal dengan nama Syekh Azzam, adalah seorang tokoh utama dalam perkembangan pergerakan Islam. "Ratusan tulisan dan pidatonya mampu
menghidupkan ruh baru dalam diri ummat. Seolah-olah beliau dipilih Allah SWT
untuk menegakkan kembali kewajiban yang telah dilupakan sebagian besar ummat
Islam, yaitu jihad." Demikian komentar Dr. Wahba Zahely
1. Wahai Para Da’i Islam!
Carilah kematian niscaya anda akan dikurniai
kehidupan. Janganlah kamu semua sampai tertipu oleh angan-angan kalian.
Janganlah kalian sampai tertipu oleh buku-buku yang anda baca dan amalan-amalan
sunnah yang anda lakukan sehingga anda melupakan kewajiban2 besar.
2.Wahai
Para Ulama Islam!
Majulah kalian untuk memimpin generasi yang ingin
kembali kepada Rabb-nya ini. Janganlah kalian cenderung kepada kehidupan dunia.
3.Wahai
Kaum Muslimin!
Telah lama kalian tidur nyenyak, sehingga kerosakan
bermaharajalela di negeri kalian.
4.Wahai
Kaum Wanita!
Jauhilah kehidupan mewah dan megah kerana kemewahan
itu musuh jihad, disamping akan merosak jiwa manusia. Hindarilah barang-barang
yang tidak terlalu penting dan cukupkanlah dengan keperluan asas. Binalah
anak-anak kalian untuk menjadi orang yang biasa susah, jantan, berani dan siap
sedia berjihad. Tanamkanlah pada jiwa anak-anak kalian cinta Jihad dan
perjuangan.
Jadikanlah rumah kamu seperti sarang singa, bukn
ladang ayam daging yang diberi makan utuk disembelih para taghut. Hiduplah
dengan penuh prihatin terhadap musibah kaum Muslimin. Biasakanlah paling tidak sehari dalam seminggu hidup
menyerupai kehidupan kaum Muhajirin dan Mujahidin yang hanya memakan sekerat
roti kering dan beberapa teguk air.
5.Wahai
Anak-Anak
Didiklah diri dengan bunyi ledakan bom, dengungan
senjata, naguman jet2 perang dan dentuman kereta kebal. Jauhkanlah diri kalian
dari dendangan lagu-lagu dan musik-musik orang-orang pengumbar nafsu.
Jauhkanlah punggung kalian dari tilam orang-orang yang hidup bermewah-mewahan.
6.Wahai
Ummu Muhammad! (Isteri Abdullah Azzam)
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan
sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan kepadaku dan kepada kaum
Muslimin. Engkau telah bersabar hidup bersamaku setelah sekian lama merasakan
manis pahitnya kehidupan. Engkau telah memberikan dukungan yang sangat berarti
bagiku untuk berjalan di atas perjalanan yang penuh berkah ini dalam berjuang
di medan Jihad.
Ke atas bahumulah aku serahkan tanggung jawab keluarga
pada tahun 1969, ketika kita baru mempunyai dua anak perempuan dan seorang bayi
lelaki. Engkau hidup dalam sebuah kamar kecil yang terbuat dari tanah liat,
tanpa dapur dan alat pemanas (untuk menghadapi musim dingin). Kemudian aku
serahkan ke atas pundakmu segala urusan rumah tangga ketika beban
semakin berat, keluarga semakin bertambah, anak-anak bertambah besar dan
tamu-tamu bertambah banyak, tetapi engkau tetap tabah menghadapi semuanya.
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan
sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan untukku. Sesungguhnya
kehidupan jihad adalah kehidupan yang paling lazat. Kesabaran menghadapi
kesulitan lebih manis daripada hidup bergelumang kemewahan dan kemegahan.
Pertahankanlah hidup zuhud niscaya Allah mencintaimu,
dan janganlah engkau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, nescaya
mereka akan mencintaimu. Al-Quran adalah kenikmatan dan teman hidup. Bangun
malam, siyam sunnah (puasa sunat) dan istighfar di waktu sahurpagi membuat hati
menjadi
bersih dan menjadikan engkau merasakan manisnya ibadah.
Bertemanlah
dengan wanita-wanita salihah, tidak berambisi (tidak cinta dan rakus) kepada
kehidupan dunia dan menjauhi kemewahan dan cinta dunia, akan memberikan
ketenangan hati. Semoga Allah mempertemukan dan menghimpun kita di Syurga
Firdaus, sebagaimana Allah menghimpun kita di dunia.
7.Wahai Kalian Anak-Anakku
Sesungguhnya
kalian tidak mendapatkan perhatianku kecuali sedikit. Kalian tidak memperoleh
pembinaan dariku kecuali sedikit. Ya, aku tidak memberikan perhatian kepada
kalian. Tetapi apa yang dapat aku lakukan sementara malapetaka terhadap kaum
Muslimin membuat orang hamil melahirkan kandungannya
dan musibah yang menimpa Umat Islam membuat rambut bayi-bayi beruban.
Demi
Allah, aku tidak kuasa hidup tenang sementara api malapetaka membakar hati kaum
Muslimin. Aku tidak rela hidup di tengah-tengah kalian menikmati
hidangan-hidangan lazat. Demi Allah, sejak dulu aku membenci kemewahan, baik
dalam pakaian, makanan ataupun tempat tinggal. Aku berusaha mengangkat kalian
ke tingkat orang-orang zuhud dan aku jauhkan kalian dari lumpur kemewahan.
Aku
wasiatkan kepada kalian agar berpegang teguh kepada Aqidah Salaf (Ahlus Sunnah
wal-Jama’ah) . Jauhkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan. Baca dan
hafazlah Al-Quran. Jagalah lisan, bangunlah malam, lakukanlah puasa sunnah,
bergaullah dengan orang-orang baik, aktiflah bersama gerakan Islam.
Aku
wasiatkan kepada kalian wahai anak-anakku agar kalian ta’at pada ibu kalian dan
menghormati saudara-saudara perempuan kalian (Ummul Hasan dan Ummul Yahya).
Carilah ilmu syari`ah yang bermanfaat. Ta’atilah saudara kalian yang terbesar
(Muhammad) dan hormatilah dia. Aku wasiatkan kalian agar saling mencintai
sesama kalian.
Berbuat
baiklah kepada datuk dan nenek kalian (Ummu Faiz dan Ummu Muhammad), kerana
keduanyalah, setelah Allah, banyak berjasa baik kepadaku. Sambunglah hubungan
keluarga kita dan berbuat baiklah kepada keluarga kita.
Penuhilah
hak persahabatan kita kepada orang yang bersahabat demi kita. Maha Suci Engkau
Ya Allah, dan Maha Terpuji Engkau. Aku bersaksi bahwa tiada IIlah kecuali
Engkau. Aku memohon keampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Abdullah Yusuf Azzam
Isnin, Asar, 22 Sya’ban 1406H (20 April 1986)
No comments:
Post a Comment