Monday, June 27, 2011

LARANGAN MEMBUAT MINUMAN DENGAN GABUNGAN KURMA DAN KISMIS

Hadis-hadis tentang Larangan Membuat Minuman dengan Mencampurkan Kurma dan Kismis Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Jangan kalian membuat minuman dengan mencampurkan kurma yang hampir matang dengan kurma yang sudah matang. Jangan kalian buat minuman dengan mencampurkan kismis dan kurma. Tetapi pisahkanlah keduanya pada tempatnya masing-masing'," (HR Bukhari [5602])

LARANGAN MEMBUAT MINUMAN DENGAN GABUNGAN KURMA DAN KISMIS

Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali Saturday, 07 March 2009

Diriwayatkan dari Jabi bin Abdullah al-Anshari r.a, bahwasanya Nabi saw. melarang membuat minuman dengan mencampurkan kismis dengan kurma dan busr (buah kurma sebelum matang) dan kurma kering, (HR Bukhari [5601] dan Muslim [1986]).

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri r.a, bahwasanya Nabi saw. melarang membuat minuman dengan mencampurkan kurma dengan kismis dan busr (buah kurma sebelum matang) dengan kurma kering, (HR Muslim [1987]).

Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Jangan kalian membuat minuman dengan mencampurkan kurma yang hampir matang dengan kurma yang sudah matang. Jangan kalian buat minuman dengan mencampurkan kismis dan kurma. Tetapi pisahkanlah keduanya pada tempatnya masing- masing'," (HR Bukhari [5602]).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. telah melarang meminum minuman campuran kurma dan kismis, kurma mentah dan matang. Lalu beliau bersabda, "Minuman tersebut dibuat pada tempat terpisah," (HR Bukhari [1989]).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, Nabi saw. telah melarang mencampurkan kurma dengan kismis dan kurma mentah dengan kurma matang, lalu beliau menuliskan surat kepada penduduk Jurasy yang isinya melarang mencampurkan kurma dengan kismis," (HR Muslim [1990]).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, bahwasanya ia pernah berkata, "Dilarang membuat minuman dengan campuran kurma mentah dan kurma matang, kurma dan kismis," (HR Bukhari [1991]).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. melarang membuat minuman dengan campuran kurma hampir matang dengan kurma matang, karena itu adalah bahan pembuat khamr pada hari diharamkanya khomr," (HR Muslim [1981]).

Kandungan Bab:

1. Haram hukumnya membuat membuat minuman dengan bahan campuran kurma dan kismis atau campuran kurmah mentah dan kurma matang. Hal itu dikarenakan zat yang memabukkan itu lebih cepat muncul pada minuman campuran sebelum menimbulkan buih sehingga peminumnya mengira minuman itu belum memabukkan, padahal sudah.

2. Sebagian ulama berpendapat, larangan tersebut dikarenakan ada kaitannya dengan pemborosan.Pengaitan ini sangat jauh dan perlu ditinjau kembali. Sebab syariat mengizinkan jika masing-masing dibuat secara terpisah dan tidak membedakann antar sedikit dan banyak. Kalaulah larangan tersebut dikarenakan pemborosan tentunya syari'at tidak melarangnya secara mutlak.

3. Boleh meminum air kurma, anggur, kismis dan kurma mentah apabila dibuat secara terpisah berdasarkan hadits hadits Abu Sa'id, ia berkata, "Barangsiapa minum jus maka minumlah minuman kismis saja, atau kurma matang saja atau kurmah mentah saja," (HR Muslim [1987]).

Demikian juga dengan hadits Abu Qatadah yang tercantum dalam bab ini.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an- Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 3/190-192.

Terakhir kali diperbaharui ( Saturday, 07 March 2009 )

Thursday, June 16, 2011

Syaitan Dalam Al-Fatihah?

Syaitan Dalam Al-Fatihah ?

Sekadar renungan & ingatan bersama... semoga boleh dimanfaatkan...

Al-Fatihah adalah salah satu rukun dalam solat, apabila cacat bacaannya maka rosaklah solat. Oleh itu, perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid. Jika tidak... bukan setakat bacaannya saja rosak malah kita secara tak langsung menyebut nama syaitan di dalam solat kita.

Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud di dalam surah Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.

Nama syaitan;

1. DU LI LAH (bila dibaca tiada sabdu) sepatutnya DULILLAH

2. HIR ROB (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya HI ROB

3. KIYYAU (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KI YAU

4. KANNA (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NA

5. KANNAS (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAS

6. IYA (disebut tanpa sabdu) sepatutnya IYYA

Iya bermaksud 'matahari'. Dalam ayat ke 5, jika salah bacaannya akan bermaksud "kepada mataharilah yang kami sembah dan kepada matahari kami meminta pertolongan"

SHIROTHOLLAZI... ... sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti.

AMIN ... ... ... ... ... hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul iaitu, AA ... ... dua harakat, MIN ...2/4/6... harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan Amin malaikat ... .. Insya-Allah.

Semoga kita menjadi orang yang sentiasa membaiki bacaannya.



PETIKAN DARIPADA ;

DISEDIAKAN OLEH
AJK PENDIDIKAN DAN DAKWAH

SURAU AS-SYAKIRIN SERI BENGKAL TENGAH.