Pages

Wednesday, August 14, 2013

Wasiat Asy-Syahid Dr. Abdullah Yusuf Azzam

Wasiat Asy-Syahid
Dr. Abdullah Yusuf Azzam (19411989)


Beliau juga dikenal dengan nama Syekh Azzam, adalah seorang tokoh utama dalam perkembangan pergerakan Islam. "Ratusan tulisan dan pidatonya mampu menghidupkan ruh baru dalam diri ummat. Seolah-olah beliau dipilih Allah SWT untuk menegakkan kembali kewajiban yang telah dilupakan sebagian besar ummat Islam, yaitu jihad." Demikian komentar Dr. Wahba Zahely

1. Wahai Para Da’i Islam!
Carilah kematian niscaya anda akan dikurniai kehidupan. Janganlah kamu semua sampai tertipu oleh angan-angan kalian. Janganlah kalian sampai tertipu oleh buku-buku yang anda baca dan amalan-amalan sunnah yang anda lakukan sehingga anda melupakan kewajiban2 besar.

2.Wahai Para Ulama Islam!
Majulah kalian untuk memimpin generasi yang ingin kembali kepada Rabb-nya ini. Janganlah kalian cenderung kepada kehidupan dunia.

3.Wahai Kaum Muslimin!
Telah lama kalian tidur nyenyak, sehingga kerosakan bermaharajalela di negeri kalian.

4.Wahai Kaum Wanita!
Jauhilah kehidupan mewah dan megah kerana kemewahan itu musuh jihad, disamping akan merosak jiwa manusia. Hindarilah barang-barang yang tidak terlalu penting dan cukupkanlah dengan keperluan asas. Binalah anak-anak kalian untuk menjadi orang yang biasa susah, jantan, berani dan siap sedia berjihad. Tanamkanlah pada jiwa anak-anak kalian cinta Jihad dan perjuangan.

Jadikanlah rumah kamu seperti sarang singa, bukn ladang ayam daging yang diberi makan utuk disembelih para taghut. Hiduplah dengan penuh prihatin terhadap musibah kaum Muslimin. Biasakanlah paling tidak sehari dalam seminggu hidup menyerupai kehidupan kaum Muhajirin dan Mujahidin yang hanya memakan sekerat roti kering dan beberapa teguk air.

5.Wahai Anak-Anak
Didiklah diri dengan bunyi ledakan bom, dengungan senjata, naguman jet2 perang dan dentuman kereta kebal. Jauhkanlah diri kalian dari dendangan lagu-lagu dan musik-musik orang-orang pengumbar nafsu. Jauhkanlah punggung kalian dari tilam orang-orang yang hidup bermewah-mewahan.

6.Wahai Ummu Muhammad! (Isteri Abdullah Azzam)
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan kepadaku dan kepada kaum Muslimin. Engkau telah bersabar hidup bersamaku setelah sekian lama merasakan manis pahitnya kehidupan. Engkau telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagiku untuk berjalan di atas perjalanan yang penuh berkah ini dalam berjuang di medan Jihad.

Ke atas bahumulah aku serahkan tanggung jawab keluarga pada tahun 1969, ketika kita baru mempunyai dua anak perempuan dan seorang bayi lelaki. Engkau hidup dalam sebuah kamar kecil yang terbuat dari tanah liat, tanpa dapur dan alat pemanas (untuk menghadapi musim dingin). Kemudian aku serahkan ke atas pundakmu segala urusan rumah tangga ketika beban semakin berat, keluarga semakin bertambah, anak-anak bertambah besar dan tamu-tamu bertambah banyak, tetapi engkau tetap tabah menghadapi semuanya.

Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan untukku. Sesungguhnya kehidupan jihad adalah kehidupan yang paling lazat. Kesabaran menghadapi kesulitan lebih manis daripada hidup bergelumang kemewahan dan kemegahan.

Pertahankanlah hidup zuhud niscaya Allah mencintaimu, dan janganlah engkau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, nescaya mereka akan mencintaimu. Al-Quran adalah kenikmatan dan teman hidup. Bangun malam, siyam sunnah (puasa sunat) dan istighfar di waktu sahurpagi membuat hati
menjadi bersih dan menjadikan engkau merasakan manisnya ibadah.

Bertemanlah dengan wanita-wanita salihah, tidak berambisi (tidak cinta dan rakus) kepada kehidupan dunia dan menjauhi kemewahan dan cinta dunia, akan memberikan ketenangan hati. Semoga Allah mempertemukan dan menghimpun kita di Syurga Firdaus, sebagaimana Allah menghimpun kita di dunia.

7.Wahai Kalian Anak-Anakku
Sesungguhnya kalian tidak mendapatkan perhatianku kecuali sedikit. Kalian tidak memperoleh pembinaan dariku kecuali sedikit. Ya, aku tidak memberikan perhatian kepada kalian. Tetapi apa yang dapat aku lakukan sementara malapetaka terhadap kaum Muslimin membuat orang hamil melahirkan kandungannya dan musibah yang menimpa Umat Islam membuat rambut bayi-bayi beruban.

Demi Allah, aku tidak kuasa hidup tenang sementara api malapetaka membakar hati kaum Muslimin. Aku tidak rela hidup di tengah-tengah kalian menikmati hidangan-hidangan lazat. Demi Allah, sejak dulu aku membenci kemewahan, baik dalam pakaian, makanan ataupun tempat tinggal. Aku berusaha mengangkat kalian ke tingkat orang-orang zuhud dan aku jauhkan kalian dari lumpur kemewahan.

Aku wasiatkan kepada kalian agar berpegang teguh kepada Aqidah Salaf (Ahlus Sunnah wal-Jama’ah) . Jauhkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan. Baca dan hafazlah Al-Quran. Jagalah lisan, bangunlah malam, lakukanlah puasa sunnah, bergaullah dengan orang-orang baik, aktiflah bersama gerakan Islam.

Aku wasiatkan kepada kalian wahai anak-anakku agar kalian ta’at pada ibu kalian dan menghormati saudara-saudara perempuan kalian (Ummul Hasan dan Ummul Yahya). Carilah ilmu syari`ah yang bermanfaat. Ta’atilah saudara kalian yang terbesar (Muhammad) dan hormatilah dia. Aku wasiatkan kalian agar saling mencintai sesama kalian.

Berbuat baiklah kepada datuk dan nenek kalian (Ummu Faiz dan Ummu Muhammad), kerana keduanyalah, setelah Allah, banyak berjasa baik kepadaku. Sambunglah hubungan keluarga kita dan berbuat baiklah kepada keluarga kita.

Penuhilah hak persahabatan kita kepada orang yang bersahabat demi kita. Maha Suci Engkau Ya Allah, dan Maha Terpuji Engkau. Aku bersaksi bahwa tiada IIlah kecuali Engkau. Aku memohon keampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.


Abdullah Yusuf Azzam
Isnin, Asar, 22 Sya’ban 1406H (20 April 1986)

No comments:

Post a Comment